Jika Sobat memiliki situs web, Sobat mungkin sudah mendengar tentang SEO on-page. Namun, apa sebenarnya SEO on-page, dan mengapa penting? Bagaimana Sobat dapat mengoptimalkan situs web Sobat untuk mendapatkan peringkat lebih baik di mesin pencari? Di artikel ini, kita akan mengulas panduan lengkap SEO on page, dari dasar hingga tips lanjutan. Mari kita mulai.
Apa itu SEO On Page?
SEO On page adalah sebuah proses untuk optimasi sebuah halaman dari website atau blog Sobat. Ini juga berbeda dengan SEO on site, yang diartikan dengan meng-optimasi keseluruhan website.
Selain SEO on page ada juga SEO off page, apa perbedaannya?
SEO On page vs SEO Offpage
SEO Offpage adalah sebuah proses optimasi untuk membangun link building website atau blog. Link building (SEO Offpage) adalah proses untuk membangun backlinks ke website atau blog Sobat.
Ibarat jika Sobat memiliki sebuah Cafe, maka Cafe dengan desain interior yang rapi dan nyaman akan membuat hasil dari usaha promosi Sobat semakin mudah dan lebih mudah ramai pengunjung.
Begitupula di SEO, ibarat desain yang rapi dan nyaman dari dalam cafenya yaitu SEO Onpage dan usaha promosi diluarnya yaitu SEO Offpage.
Bisa dikatakan juga SEO Onpage adalah pondasi yang Sobat bangun untuk mendapatkan ranking, Sobat juga memerlukan SEO Offpage untuk mendapatkan backlink ke website Sobat. Bisa saja mendapatkan ranking tanpa backlinks, tetapi di banyak kasus untuk meranking keyword yang lebih kompetitif, Sobat memerlukan backlinks. Itulah perbedaa SEO On Page dan SEO Off Page.
Mengapa SEO On page Penting?
“Jika SEO Onpage ibarat mesin mobil maka SEO Offpage adalah olinya.”
SEO Onpage tidak hanya menaruh keyword di dalam sebuah halaman. Tetapi lebih dari itu ada beberapa aturan yang harus dilakukan.
Sehingga SEO Onpage yang baik akan membuat website atau blog kamu untuk mendapatkan ranking lebih cepat dan maksimal.
SEO On page Checklist
Berikut adalah SEO Onpage checklist yang sering saya lakukan untuk website saya atau saat mengerjakan website client.
1. Peletakan Keyword Utama di Judul Artikel
Letakkan keyword target sedepan mungkin di title H1, ini akan membantu website agar lebih mudah teranking.
Sedepan mungkin disini bukan berarti harus di paling depan, karena tetap perlu fleksibel dalam SEO, namun jika memungkinkan, maka diletakkan sedepan mungkin akan membantu website untuk dapat di ranking lebih cepat.
Case Study: di website client saya, terdapat 1 keyword target yang sudah sangkut di page 4-5 cukup lama, saya geser posisi keyword targetnya di paling depan judul, lalu keesokan harinya langsung geser di page 2.
Yes: Produsen Gula Aren Asli dan Berkualitas
No: Basfood.id – Produsen Gula Aren Asli dan Berkualitas
2. Meta Description untuk Meningkatkan Click Through Rate (CTR)
Seperti meta keywords, meta description sebenarnya sudah tidak termasuk Google’s ranking factor algorithm. Tetapi bagaimanapun, meta description mempengaruhi CTR, dimana CTR sendiri adalah bagian dari ranking factor.
Triknya adalah: Tulis deskripsi artikel secara jelas, persuasif, mendorong agar orang penasaran untuk melakukan klik di link yang ada. Meta description yang optimal yaitu tidak lewat 160 karakter.
Contohnya: Gula Aren yang terbaik dan berkualitas ekspor, cek diartikel ini dan dapatkan promo GRATIS…
Tips: Gunakan “…” di akhir deskripsi ini membuat orang penasaran untuk klik dan cari tahu apa promo yang gratis.
3. URL Permalink Terdapat Keyword Utama
Keyword utama di URL termasuk ranking factor. Ini termasuk salah satu ranking factor yang penting di optimasi SEO Onpage.
Yes: https://basfood.id/jual-gula-aren
No: https://basfood.id/promo-jual-gula-aren-murah
4. Panjang URL Artikel
Di SEO saat ini, struktur URL yang pendek dan rapi lebih disukai search engine.
Mengapa?
Ini berfungsi ke search engine crawlers karena…
• Memperjelas topik dari halaman Sobat
• Menghemat waktu bagi search crawlers
Yes: https://www.tokopedia.com/gula-aren
No: https://www. tokopedia.com/jual-gula-aren-terlengkap-2023
5. Unique Content
Google terus mengembangkan berbagai algoritma termasuk untuk mengurangi duplicate content di hasil pencarian mereka. Ini memastikan tidak ada konten yang sama dapat ranking dengan keyword yang sama sebanyak beberapa kali.
Jika Google mendetect terdapat konten yang sama persis di beberapa website yang berbeda, maka akan sulit untuk ranking di Google.
Begitupula hindari konten yang sama persis di dalam website Sobat sendiri untuk menghindari duplication keyword issues.
6. Heading 1
Judul artikel dengan keyword target di H1 tags menjadi penting karena termasuk ranking factor yang powerful.
Satu-satunya cara bagi Google crawlers untuk memahami halaman website Sobat adalah melalui apa yang terdapat di dalam HTML.
Website wordpress, secara default umumnya sudah membuat judul halaman menjadi H1 tags, namun untuk beberapa template ataupun website custom (coding manual) maka perlu diperhatikan.
Case Study: Saat melakukan SEO audit untuk salah satu website client kami, kami menemukan bahwa H1 Tagsnya kosong dan tidak berisi apapun termasuk keyword target, setelah kami isi dan update, langsung ranking di halaman 1 untuk long tail keywordnya.
7. Subheadings
Memakai header tags dapat membantu Google untuk lebih memahami struktur dan topik yang Sobat bahas di halaman Sobat.
Tips: Masukkan long tail keyword / LSI keyword yg potensial untuk di ranking di H2 tags.
8. LSI Keywords Minimal Terdapat Satu Kali di Konten
LSI (Latent Semantic Indexing) Keyword adalah konsep dalam optimisasi mesin pencari (SEO) yang merujuk pada penggunaan kata kunci terkait dengan topik utama suatu konten. Keywords LSI membantu mesin pencari memahami konteks dan relevansi suatu halaman web dengan kata kunci yang digunakan
Sobat perlu sisipkan minimal 1 kali LSI keyword yang ingin Sobat ranking di dalam konten Sobat agar Google dapat memahami dan ranking keyword tersebut pada halaman website.
Dengan menyisipkan berbagai variasi LSI keywords di konten Sobat, selain menjadi lebih relevan juga dapat boost traffic dari LSI keyword tersebut.
9. Synonym Keywords
Dengan memakai sinonim keyword, maka akan memperluas tangkapan keyword dan traffic yang akan masuk ke artikel Sobat.
Contohnya:
Kata kunci “pesan gula kelapa” dan “beli gula kelapa” memiliki makna yang sama, umumnya orang akan menaruh salah satu keyword saja di konten.
Namun kedua keyword memiliki search volume yang tinggi, contohnya jika hanya memakai keyword “pesan gula kelapa”, maka akan disayangkan karena melewatkan keyword “beli gula kelapa”.
10. Content Duplication
“Apakah bisa saya terus publish artikel baru dengan memakai keyword yang sama berulang kali agar dapat ranking di page 1 untuk semua halaman tersebut di SERP Google?”
Jawabannya: tidak bisa.
Selain Google sudah menyampaikan bahwa mereka membatasi 1 keyword di ranking oleh 1 website yang sama maksimal 2 posisi, hal ini juga akan menyebabkan Content Duplication.
Content Duplication adalah ketika Sobat membahas satu topik yang sama pada halaman yang berbeda di dalam 1 website sehingga menyebabkan website Sobat stuck / sangkut ranking nya.
Contoh Content Duplication yang harus dihindari:
Homepage
• Judul Homepage: Cara Menghilangkan Jerawat
Inner Page
• Judul Artikel: Cara Menghilangkan Jerawat dengan Lidah Buaya
Jika sekilas, kita lihat memang artikelnya berbeda dimana satu artikel umum dan satu artikel subtopik. Namun jika diperhatikan, terdapat banyak keyword yang sama.
Content Duplication membuat algoritma Google menjadi kebingungan untuk menentukan halaman mana yang sebenarnya membahas tentang cara menghilangkan jerawat.
Oleh sebab itu, kita perlu bantu Google untuk lebih mudah menentukan halaman mana yang perlu di ranking.
Contoh yang benar agar tidak kena Content Duplication:
Homepage
• Judul Homepage: Cara Menghilangkan Jerawat
Inner Page
• Judul Artikel: Apakah Lidah Buaya Bisa Mengobati Jerawat?
Hal ini membuat tidak ada keyword yang sama sehingga aman dari Content Duplication.
11. Keyword Density
Keyword density yaitu mengacu pada jumlah pengulangan sebuah keyword di dalam satu artikel.
Saya sendiri menetapkan keyword density sebesar 2-3%, tujuannya agar tetap natural.
Contoh perhitungan keyword density:
Artikel: 500 kata
Keyword density: 3% * 500 kata = 15 kali.
Untuk lebih mudah, saya suka menghitungnya 10-15 kali dari sebuah single keyword per artikel 500 kata.
Contoh Frasa: tiket pesawat
Contoh Single keyword: tiket, pesawat
Jadi perlu diperhatikan bahwa pengulangan 10-15 kali disini bukan untuk sebuah frasa, melainkan untuk sebuah single keyword.
Misalnya, kata “tiket” yaitu maksimal 10-15 kali per 500 kata dan kata “pesawat” maksimal 10-15 kali per 500 kata.
12. Internal Linking
Internal linking adalah link yang mengarah dari satu halaman (Page A) ke halaman relevan (Page B) lainnya.
Link ini selain membantu Google untuk memahami lebih baik halaman Sobat, juga membantu pembaca untuk lebih mudah untuk “explore” dan membaca topik lain yang bersangkutan.
Linking yang baik yaitu antara Pillar dan Supporting Content.
Pillar dan Supporting Content yaitu membuat halaman utama dan halaman pendukung yang membahas atas sebuah produk di dalam website kita.
Tujuannya untuk meningkatkan relevansi dari sebuah situs sehingga menjadi “authority” di bidangnya bagi Google karena kita menjadi situs yang membahas paling lengkap dan akurat untuk membahas sebuah produk tertentu.
13. Compress Image
Gambar yang tidak di compress akan mempengaruhi pagespeed loading page Sobat. Terutama di saat ini pagespeed website menjadi sangat penting bagi Google Ranking Factor.
Saya sendiri biasa memakai Tinypng.com untuk compress image.
Namun jika Sobat menyukai memakai wordpress plugin, juga bisa memakai WP Smush It untuk otomatis compress image saat upload ke wordpress.
14. Add Structured Data
Menambahkan structured data bisa membantu untuk memperkaya informasi di artikel Sobat dan membantu Google untuk lebih memahami topik yang Sobat bahas.
Berikut structured data yang dapat Sobat tambahkan:
- Video embeds
- Daftar Isi
- Tables
- Bulleted and Numbered lists
- Schema
15. Image Alt Tags
Gambar selain membantu pembaca untuk lebih memahami konten Sobat, juga membantu search engine seperti Google untuk memahami konten Sobat.
Namun kita perlu membantu Google untuk dapat membaca gambar yang dipakai, yaitu dengan menambah alt text di gambar Sobat.
Sobat dapat memakai LSI keywords di image alt text.
Yes: jual tiket pesawat online murah
No: IMG0182198
PRO TIPS: Keyword “typo” namun memiliki search volume yang cukup besar, bisa dimasukkan di Alt Tag Image.
16. Mobile Responsive Website
Website dengan desain mobile friendly menjadi salah satu faktor utama yang penting di SEO saat ini.
Di tahun 2015, Google telah mengkonfirmasi perihal ini.
Mengapa? Karena website yang mobile friendly meningkatkan user experience dan menurunkan bounce rate.
Di di tahun 2018 Google mulai memperkenalkan Mobile first indexing.
17. Apakah AMP Wajib untuk Blog Saat Ini?
AMP adalah singkatan Accelerated Mobile Pages. Di launching oleh Google di tanggal 7 Oktober 2015. Dulunya dibuat oleh Google sebagai saingan dari Facebook Instant Articles dan Apple News agar dapat memanjakan pembaca dengan loading yang cepat.
Namun seiring perkembangan zaman, AMP sudah kurang relevan dan tidak wajib dipakai oleh blogger lagi.
Hal ini dikarenakan Google juga sudah menghilangkan “AMP Label” di Google Mobile Search Result per tanggal 20 Juli 2021 dan per tanggal 20 Juni 2021, website non-AMP saat ini juga sudah bisa masuk Google News.
Q: “Jadi, jika saat ini website saya sudah memakai AMP, apakah perlu di remove?”
A: Jika websitenya saat ini sudah memakai AMP, maka tidak perlu di remove AMP nya.
Untuk website yang belum memakai AMP dan masih ragu apakah perlu AMP untuk meningkatkan ranking di Google, maka advice dari saya adalah tidak perlu.
18. Panjang konten
Long content tetap ranking lebih baik dibandingkan short content di Case Study kami.
Namun bukan berarti Sobat perlu memaksakan konten Sobat 1000 atau bahkan 2000 kata jika pembahasan artikelnya hanya perlu 500 kata.
Kita bisa melihat panjang konten yang “ideal” dari keyword target kita dengan menghitung “rata-rata” panjang konten dari 10 website yang telah berada di halaman 1 Google, lalu di tambah 10-20%.
Mengapa dipilih yang page 1?
Karena itu yang di ranking oleh Google dan terbukti disukai Google.
Jika Sobat ragu mau tulis berapa kata, kami sendiri langsung ambil 500-1000 kata keatas.
19. Freshness Content
Jadi, Sobat sudah selesai membuat website Sobat. Lalu, Sobat lanjut optimasi hingga maksimal dan langsung lanjut fokus di optimasi SEO Offpage. Tidak secepat itu.
Sobat mungkin pernah dengar mengenai Google Freshness Algorithm, Google ingin menyajikan konten yang paling informatif dan up-to-date di search engine mereka sesuai dengan keyword tertentu. Sehingga tidak heran jika Google lebih menyukai memberikan ranking yang lebih baik bagi website yang aktif posting fresh content.
Memiliki konten yang fresh dan up-to-date dapat meningkatkan ranking di Google, namun tidak berarti Sobat wajib posting artikel setiap harinya.
Untuk Konten Baru
Posting satu artikel baru setiap bulannya sudah cukup. Tujuannya untuk memberitahu Google bahwa website Sobat masih aktif dengan tetap publish konten baru untuk pembaca Sobat. Share konten yang sudah Sobat posting di social media website Sobat (Facebook, Pinterest, Twitter dan sebagainya). Sobat dapat share otomatis konten dari situs Sobat ke social media dengan memakai IFTTT.com ataupun plugin Jetpack.
Hindari posting topik yang sama untuk artikel baru agar tidak terjadi “duplicate topic” bagi Google yang pada akhirnya mengakibatkan Google sulit menentukan halaman mana yang ingin di ranking.
Untuk Konten yang sudah ada
Untuk konten yang sudah ada, bisa di update kontennya satu bulan sekali sudah cukup. Tidak perlu banyak juga, paling tambah satu atau dua kalimat maupun gambar sudah termasuk cukup. Ini memberitahu Google bahwa halaman Sobat sudah di update dengan konten yang baru dan pantas untuk ranking di SERP.
Kesimpulan
SEO On Page sangat penting untuk kemajuan website atau blog Sobat, dengan menggunakan SEO checklist ini semoga bisa sedikit membantu Sobat SEHATI untuk mengoptimasi website dari sisi SEO on-page.