ari3yanto.com – Kadar gula darah yang tinggi adalah ciri khas dari penyakit kronis yang disebut diabetes. Gula darah atau glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Namun, pada penderita diabetes, glukosa tidak dapat digunakan oleh tubuh dengan baik karena kurangnya atau ketidakmampuan hormon insulin. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berfungsi untuk membantu sel tubuh menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi. Penting untuk mengenal gejala diabetes, karena jika kadar gula darah tidak terkontrol, diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang serius, seperti kerusakan pada mata, ginjal, jantung, saraf, dan pembuluh darah.
Jenis dan Penyebab Diabetes
Secara umum, diabetes dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Akibatnya, tubuh tidak memiliki insulin sama sekali dan harus mendapatkan insulin dari luar, misalnya dengan suntikan. Penyebab diabetes tipe 1 belum diketahui secara pasti, tetapi diduga berkaitan dengan faktor genetik dan lingkungan.
Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling banyak terjadi, yaitu sekitar 90–95%. Diabetes tipe 2 terjadi ketika sel-sel tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak bisa digunakan dengan baik. Kondisi ini disebut juga dengan resistensi insulin. Penyebab diabetes tipe 2 berkaitan dengan faktor genetik, pola hidup tidak sehat, obesitas, dan resistensi insulin.
Selain kedua jenis diabetes tersebut, ada juga diabetes gestasional, yaitu diabetes yang terjadi pada ibu hamil. Diabetes gestasional disebabkan oleh perubahan hormon pada masa kehamilan, yang dapat mengganggu kerja insulin. Biasanya, gula darah penderita akan kembali normal setelah melahirkan. Namun, ibu hamil yang pernah mengalami diabetes gestasional memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Kenali Gejala Diabetes
Penting untuk mengenali gejala diabetes, karena gejala diabetes dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Pada diabetes tipe 1, gejala biasanya muncul dengan cepat dan cukup parah. Pada diabetes tipe 2, gejala dapat berkembang secara perlahan dan tidak terlalu terasa. Banyak penderita diabetes tipe 2 yang baru mengetahui kondisinya setelah mengalami komplikasi. Beberapa gejala umum diabetes yang perlu diwaspadai adalah:
- Sering buang air kecil, terutama di malam hari
- Gampang haus dan mulut kering
- Cepat lapar dan nafsu makan meningkat
- Berat badan turun drastis (pada diabetes tipe 1) atau naik (pada diabetes tipe 2)
- Kulit kering, gatal, dan mudah terinfeksi
- Luka yang sulit sembuh
- Gangguan penglihatan, seperti kabur atau berbayang
- Kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki
- Urine mengandung keton, yaitu zat sisa dari pembakaran lemak
- Tubuh mudah lelah dan lemas
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Jangan menunda-nunda pemeriksaan karena diabetes dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya jika tidak ditangani sejak dini.
Cara Mencegah Diabetes
Anda tetap bisa mengurangi risiko diabetes tipe 2 dengan menerapkan pola hidup sehat, meskipun diabetes tipe 1 sulit dicegah karena kaitannya dengan faktor genetik. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah diabetes:
- Menjaga berat badan ideal. Obesitas merupakan salah satu faktor penyebab utama diabetes tipe 2. Dengan menurunkan berat badan, Anda bisa mengurangi resistensi insulin dan meningkatkan sensitivitas sel tubuh terhadap insulin.
- Makan makanan bergizi seimbang. Hindari makanan dan minuman yang tinggi gula, karbohidrat simpleks, lemak jenuh, dan garam. Pilihlah makanan yang mengandung protein, serat, lemak sehat, vitamin, dan mineral. Perhatikan juga porsi dan jadwal makan Anda agar gula darah tetap stabil.
- Perbanyak aktivitas fisik. Olahraga secara teratur dapat membantu tubuh menggunakan glukosa sebagai energi dan mengeluarkan kelebihan glukosa melalui keringat. Olahraga juga dapat membantu menurunkan berat badan, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan kesehatan jantung.
- Berhenti merokok. Merokok dapat meningkatkan risiko diabetes karena dapat merusak sel-sel yang memproduksi insulin. Selain itu, merokok juga dapat meningkatkan risiko komplikasi diabetes, seperti penyakit jantung, stroke, dan gangguan pembuluh darah.
- Mengurangi konsumsi alkohol. Alkohol dapat meningkatkan kadar gula darah dan mengganggu efek insulin. Alkohol juga dapat menyebabkan kerusakan pada hati dan pankreas, yang berperan dalam mengatur gula darah. Jika Anda minum alkohol, batasi konsumsinya dan jangan minum saat perut kosong.
- Mengelola stres. Stres dapat meningkatkan kadar hormon kortisol, yang dapat meningkatkan gula darah dan mengurangi efektivitas insulin.
- Rutin memeriksa gula darah. Jika Anda memiliki faktor risiko diabetes seperti riwayat keluarga, usia di atas 45 tahun, atau obesitas, disarankan untuk secara rutin memeriksa kadar gula darah Anda. Langkah ini dapat membantu Anda dalam mendeteksi prediabetes, yang merupakan kondisi di mana kadar gula darah lebih tinggi dari normal, namun belum mencapai ambang batas diabetes.
Pengobatan Diabetes
Setelah mengenal gejala diabetes, selanjutnya adalah mengerti bagaimana pengobatan diabetes. Pengobatan ini bertujuan untuk mengendalikan kadar gula darah agar tetap normal atau sesuai dengan sasaran yang ditetapkan dokter. Selain itu juga bertujuan untuk mencegah atau menunda komplikasi yang dapat mengancam kesehatan dan kualitas hidup penderita. Pengobatan diabetes meliputi:
-
Obat-obatan.
- Pada diabetes tipe 1, pasien akan membutuhkan terapi insulin untuk mengatur gula darah sehari-hari.
- Pada diabetes tipe 2, dokter akan meresepkan obat-obatan, salah satunya adalah metformin. Metformin berfungsi menurunkan produksi glukosa dari hati dan membantu tubuh dalam mengolah insulin secara efektif.
- Dokter juga dapat memberikan suplemen atau vitamin guna mengurangi risiko terjadinya komplikasi.
- Pada diabetes gestasional, dokter akan menyesuaikan pengobatan sesuai dengan kondisi ibu dan janin.
-
Perubahan pola hidup.
- Pasien dianjurkan untuk mengatur pola makan dengan memperbanyak konsumsi buah, sayur, protein dari daging tanpa lemak, ikan, telur, susu rendah lemak, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
- Pasien juga harus menghindari makanan dan minuman yang mengandung gula, lemak jenuh, lemak trans, dan garam berlebih.
- Selain itu, pasien harus rutin berolahraga setidaknya 30 menit sehari, 5 kali seminggu, untuk membantu menurunkan berat badan, meningkatkan sensitivitas insulin, dan mengurangi risiko komplikasi.
- Pasien juga harus menghindari rokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang yang dapat memperburuk kondisi diabetes.
-
Tes gula darah mandiri.
- Tes gula darah mandiri adalah cara untuk memantau kadar gula darah sendiri di rumah dengan menggunakan alat yang disebut glucometer.
- Tes ini dapat membantu pasien mengetahui apakah pengobatan yang sedang dijalani sudah efektif atau tidak, dan apakah perlu dilakukan penyesuaian dosis obat atau insulin.
- Tes ini juga dapat membantu pasien mengenali gejala hipoglikemia (gula darah rendah) atau hiperglikemia (gula darah tinggi) yang dapat membahayakan.
- Menurut anjuran dokter, tes gula darah mandiri biasanya dilakukan sebelum dan sesudah makan, sebelum tidur, atau saat merasa tidak enak badan .
-
Edukasi diabetes.
- Edukasi diabetes adalah proses belajar mengenai penyakit diabetes, termasuk penyebab, gejala, komplikasi, pengobatan, dan pencegahan.
- Edukasi ini dapat membantu pasien memahami kondisi mereka, meningkatkan motivasi dan kedisiplinan dalam menjalani pengobatan, dan mengembangkan keterampilan dalam mengelola diabetes secara mandiri.
- Cara edukasinya bisa dilakukan melalui berbagai cara, seperti konsultasi dengan dokter, konseling dengan ahli gizi, bergabung dengan kelompok pendukung, atau mengikuti program pelatihan diabetes .
Kesimpulan
Jika tidak dikelola dengan baik, penyakit diabetes bisa menimbulkan beragam masalah kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali gejala diabetes sejak awal, mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat dengan segera. Pasien juga harus menerapkan pola hidup sehat, melakukan tes gula darah mandiri, dan mengikuti edukasi diabetes untuk mengendalikan kadar gula darah serta mencegah komplikasi. Dengan langkah-langkah tersebut, pasien dapat menjaga kesehatan dan kualitas hidup mereka meskipun mengidap diabetes.
Referensi
https://upk.kemkes.go.id/new/mengenal-gejala-diabetes-melitus
Pola hidup dan pola makan sangat penting sekali ya mas sebagai preventif untuk mencegah diabetes. Apalagi masalah rokok, minuman beralkohol, dan makanan tak sehat lainnya harus banget jadi perhatian
pola makan dan pola hidup harus dijaga pak 🙂
Ternyata bukan hanya naik drastis saja diwaspadai sebagai gejala diabetes tapi turun berat badan drastis juga perlu diwaspadai
Sebagai orang yang pernah kaget gula darah nya sedikit lebih tinggi dari kadar normal, saya lebih aware dengan gejala dan cara hidup sehat
Penyakit diabetes sudah kayak penyakit lumrah ya sekarang ini. Aku punya tetangga yang kena diabetes melitus tipe 2 ya. Nggak ada geneetik, tapi pola hidupnya yang kurang sehat. Akhirnya dia harus merelakan satu jarinya di amputasi. Semoga kita sehat-sehat selalu ya. Amiin